Wednesday, September 3, 2014

Asal Muasal Phineas and Ferb


sebenarnya serial kartun ini membawa pikiran kita dalam imajinasi seorang gadis yang menderita penyakit schizophrenia, yang tak lain adalah Candace Flinn.
schizophrenia adalah gangguan kejiwaan & kondisi medis yg mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku.la adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi(keyakinan yang salah) dan halusinasi(persepsi tanpa ada rangsang pancaindra)
cerita yg sbnrnya adalah seorang gadis bernama Candace Downing. Seorang gadis pintar kelahiran tahun 1993 di Rusia yg memiliki adik yg juga hyperaktif yg mengumbar hayalannya, adiknya memang sering membuat sesuatu tapi bukan sesuatu yg megah, seperti membuat sarang burung. tetapi, Candace merasa bahwa adiknya membuat hal lain yg biasanya berbahaya. Saking seringnya Candace menceritakan hayalannya tersebut. Ibunya khawatir, dan memeriksakan kesehatan Candace pada dokter Psikologi yang pada serial kartun digambarkan sebagai apoteker berjas lab jahat yang ingin menguasai tiga Negara bagian.  Dr. Heinz DoofenshmirtzBahkan, platypus peliharaannya, Perry adalah agen rahasia yg  ternyata adalah seekor anjing.
Pengobatan ini hanya berkisar pada sebuah obat penenang, Zoloft. Namun, hayalan Candace semakin menjadi. kemudian dirinya menjadi ketergantungan. Meski sejak kecil Candace dikenal anak yang periang, dirinya cukup nervous ketika hendak masuk ke bangku SMP. Begitu tutur ibunya.
Sampai suatu hari, desember 2007, ketika ibunya datang ke kamarnya, dan histeris melihat Candace mati gantung diri. Usai pemakaman ibunya menemukan buku hariannya dan terharu betapa banyaknya cerita hayalan tentang adik-adiknya yang dia tuliskan. Lalu ibunya mengajukan untuk dibuatkan serial katun untuk mengenang putrinya tersebut. ibunya pun kini ikut serta dalam gerakan kepedulan problem social yang menyerang anak-anak dan bertekad untuk membantu anak-anak yang bernasib sama dengan putrinya yang kini telah wafat.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa iman kepada Yang Maha Kuasa sangat penting dalam menjaga kedamaian rohani. Dimana beimajinasi haruslah dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang damai. Berimajinasi berlebihan sering membawa petaka. Seniman kadang membuat karya jauh di atas nalar manusia pada umumnya. Meski karyanya mengagumkan, kadang kehidupan para seniman ini bermasalah.
kasus kematian ini seharusnya tak perlu terjadi bila lingkungan selalu ada untuk mendengarkan dan memberikan arahan. Maka, diperlukan ruang pubik yang baik untuk menjaga interaksi antar individu terjaga.
Obat penenang sekalipun tidak boleh menjadi jaminan akan kesembuhan, kisah ini menambah deretan kasus akibat ketergantungan obat-obatan.

ada bahasannya di video ini :)

http://www.youtube.com/watch?v=eQpRcKI3jPY

2 comments: